Kerjasama Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Asia (China-Thailand)

Sebuah lokomotif buatan GE yang beroperasi di Thailand (Sumber: GE Transport)

  Pada tanggal 19 Desmber tahun 2014, Perdana Menteri China Li Keqiang dan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menandatangani sebuah nota kesepahaman (MoU) dalam pengembangan sistem kereta api berkecepatan sedang yang menghubungkan provinsi Nong Khai di wilayah Timur Laut Thailand dengan ibu Kota Thailand di Bangkok dan juga Provinsi Rayong. Nota Kesepahaman tersebut berisikan mengenai kerjasama kereta api di bawah Kerangka Strategis untuk Pembangunan Infrastruktur Transportasi Thailand 2015-2022Sebagai salah satu dari kebijakan Belt and Road Initiative, yang salah satunya adalah pengembangan hubungan multilateral melalui jalur darat, China mengadakan kerjasama pembangunan kerata api Pan Asia. Setelah menghadapi berbagai macam persoalan dan masalah dalam hal studi kelayakan, desain rute trayek, rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan pembiayaan. 


    Dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh ketua perundingan China Wang Xiaotao dengan Menteri Transportasi Thaiand Arkhom Termpittayapaisith, Thailand memuji laporan hasil kelayakan tahap pertama proyek yang dipresentasikan oleh pihak China pada tanggal 31 Agustus 2015 dan kedua belah pihak sepakat bahwa laporan proyek tahap kedua akan diserahkan pada tanggal 15 Oktober 2015. Dalam pertemuan tersebut, Thailand dan China mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerjasama kereta api lintas Thailand-China. Sebagaimana kedua belah pihak berharap, bahwa kesepakatan tersebut dapat ditandtangai dalam pertemuan komite selanjutnya yang akan diadakan di Beijing apda tanggal 28-29 Oktober 2015.



    Baik Thailand maupun China juga turut mempercepat terealisasinya penyusunan awal memorandu dan kesepakatan skema usaha patungan dari para pemegang saham dalam proyek pembangunan infrastrutur mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pasokan listrik, sistem telekomunikasi, dan juga sistem persinyalan. Pada tanggal 19 Desember 2015, Thailand dan China resmi meluncurkan proyek kerjasama pengembangan jaur kereta api double trac menggunakan standar gauge (standar internasional yang digunakan untuk menetukan lebar rel KA, yang mengacu pada lebar 1,435 mm) di Thailand. Upacara peluncuran sendiri diadakan di Stasiun Chiang Rak Noi di Provinsi Ayutthaya, Thailand Tengah. Kereta api dengan standart gauge tersebut akan beroperasi dengan kecepatan 160-180 kilometer perjam. 


    Jaringan jalur rel, sejauh 873 kilometer yang akan dikembangkan nantinya akan menghubungkan kota Bangkok di Thailand dengan kota Nong Khai yang berbatasan dengan Laos. Konstruksi pengembangan jalur kereta api tersebut akan dibagi menjadi empat bagian, di Bangkok-Kaeng Khoi, Kaeng Khoi-Peta Ta Phut, Kaeng Khoi-Nakhon Ratchasima, dan Nakhon Ratchasima-Nong Khai. Bagian pertama akan menjadi jalur sepanjang 133 km dari Bangkok ke Kaeng Khoi, bagian kedua dari Kaeng Khoi ke Map Ta Phut sepanjang 246.5km, bagian ketiga dari Kaeng Khoi ke Nakhon Ratchasima akan menjadi garis 138.5km dan bagian keempat dari Nakhon Ratchasima ke Nong Khai akan dihubungkan dengan garis sepanjang 355 km. Proyek tersebut akan berjalan melalui sepuluh provinsi di Thailand, sementara depot dan pusat kendali operasi akan berlokasi di distrik Chiangrak Noi. Sampai dengan kerjasama pembangunan ini diluncurkan, China dan Thailand sudah mengadakan sembilan kali pembicaraan mengenai upaya percepatan dan diharapkan dapat dimulai pembangunan konstruksi di bulan Mei 2016. 

    Dimana sepulangnya dari pertemuannya dalam Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing pada tahun 2017, Menteri Transportasi Thailand, Arkhom Termpittayapaisith mengatakan bahwa dibawah proyek Belt and Road Initiative, Thailand akan memrioritaskan proyek pembangunan jalan dan jalur kereta api. Hal itu harus dilakukan oleh Thailand, menginggat letak geografis dari Thailand yang berada di posisi pusat dari ASEAN. Tahiland mendukung pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Kumming dengan Bangkok, dan juga dari Bangkok menuju Nong Khai yang merupakan perbatasan antara Thailand dan Laos. Proyek jalur kereta api tersebut penting karena akan menghubungkan antara Thailand-Laos-China dan juga kedepannya diharapkan dapat menghubungkan hingga ke Malaysia dan Singapura.


    Keuntungan dari adanya proyek pengembangan jaringan kereta api antara China dengan negara-negara ASEAN adalah, dapat memperluas kerjasama dalam perdaganan, investasi, logistik pariwisata, sains, teknologi, dan sosial-budaya. Dengan adanya jaringan rel tersebut akan mengurangi biaya logistik dan dapat mempromosikan perdagangan antara China dengan negara-negara ASEAN. Pembangunan jalur KA merupakan bagian dari integralistik dari proyek pembangunan rute tengah kereta api trans Asia.





Daftar Pustaka

"Inspired by Belt and Road Initiative, Thailand to emhasize roads and rails: official". 17 Mei 2015. Xinhua. Diakses melalui http://www.chinadaily.com.cn/business/2017-05/17/content_29384109.htm (02/06/2018)


"Consnesus reached at Thailand-China railway cooperation talks. 14 Mei 2015. Diakses melalui http://www.chinadaily.com.cn/business/2015-09/14/content_21850270.htm (02/06/2018)


Xinhua. "Thailand, China launch railway project". 19 Desember 2015. Diakses melalui http://www.chinadaily.com.cn/world/2015-12/19/content_22751940.htm (02/06/2018)


"China-Thailand Railway Project". Diakses melalui https://www.railway-technology.com/projects/china-thailand-railway-project/ (02/-6/2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar